Terserah Padamu

    Author: AOmagz Genre: »

     Oleh: MRS

             “Sudahlah Nin, aku tidak mau membuat kau menangis lagi,” seruku di Hp-ku..
            Siang itu, Nina menuduhku menyebarkan isu kalau kami telah jadian. Padahal, sama sekali tidak pernah aku mengatakan kepada siapa-siapa kalau aku dan dia telah jadian. Karena aku tau, biar apapun terjadi aku tidak akan jadian dengannya. Aku tidak mau membuat dia berharap akan cinta dari ku.
               Dia sudah sering bertengkar denganku, ya, bertengkar karena berbagai alasan, entah karena SMS-nya yang tidak aku balas karena tidak ada pulsa, entah itu karena aku tidak menyapanya, dan terkadang aku tidak tahu karena apa dia marah padaku.
              Nina memang seorang remaja cewek yang cantik, aku tahu itu, dia pintar, alim dan murah senyum. Kami satu sekolahan, tapi tidak satu kelas, aku kelas X.2, sedangkan ia kelas X.1. Satu hal yang tidak aku lupa  tentangnya adalah mudah ngambek dan marah. Seperti apa yang baru terjadi. Setiap dia marah kepada ku, aku selalu mencoba mengerti dan memintra maaf padanya. Tidak pernah aku balik marah kepadanya, meskipun aku tahu aku tidak ada salah apa-apa.
              Nina mencintaiku, ya!! Itulah kenyataannya, meski ia tida berani mengatakan hal itu pada ku. Semua teman-teman ku telah tahu akan hal itu. Di sekolahpun, aku sering dijodoh-jodohkan dengannya oleh teman-temanku. Tapi, aku selalu tidak bisa menerima keadaan dan kenyataan ini. Aku tidak tega mengatakan kalau aku tidak mencintainya, dan aku juga tidak mau mengatakan kalau aku mencintainya. Entah apa sebabnya, aku benar-benar tidak mau jadian dengan cewek yang bisa dibilang sempurna itu, mungkin aku belum siap untuk pacaran, karena memang aku benar-benar tidak kalau sekolah ataupun belajarku terganggu akan hal itu.
              Dia mematikan telponnya dengan rasa marah kepadaku. Aku cukup sadar untuk mengatakan kalau aku telah jadian dengannya, karena aku tidak mau membuat dia berharap akan cinta dari ku.
              Dua hari lamanya dia tidak mau menyapa ku dan bertatapan dengan ku, tapi aku tetap saja tidak mengambil pusing akan hal itu, karena aku benar-benar tidak menyebar isu sampah itu. Entah sampai kapan dia tidak akan menyapaku, pikirku dalam hati. Meskipun aku tidak mencintainya, aku tetap peduli padanya. Karena dululnya kami adalah teman baik, ya, dengan beberapa orang teman lainnya. Ternyata memang, cinta itu bisa merusak persahabatan.

    ***

              Hp-ku bergetar, kulihat jam dikamarku yang ternyata masih pukul 04.00 WIB. Kubaca SMS yang ternyata dari Nina tersebut; maaf, aku terlalu sering marah-marah dan tidak memahami hal yang sebenarnya terjadi, ternyata aku telah keliru, Ulva yang telah menyebarkan isu itu, maaf. Hati ku lega karena akhirnya ia menyadari kalau aku memang tidak bersalah, dan ternyata, yang menyebarkan isu itu adalah Ulva, teman satu kelasnnya.
              Keesokkan paginya, aku sedikit kaget mendengar kabar dari teman-teman yang mengatakan kalau Nina sudah jadian dengan Rian, anak X.3. Apa sebegitu cepatkah ia melupakan cintanya kepadaku? Pikirku. Tapi kurasa itu lebih baik, toh nanti itu akan membuat ia tidak sakit hati lagi kalau aku tidak membalas cintanya, karena ia sudah mendapatkan yang lebih baik dari ku.

    ***

              Malam Minggu ini aku tidak kemana-mana, aku hanya berhadapan dengan layar monitor komputerku, mengerjakan tugas sambil sesekali facebookkan. Kebetulan, aku melihat status yang baru di up-date oleh Nina. Dalam statusnya, ia bilang kalau dia masih berharap padaku, tapi sekarang ia berusaha mencintai Rian, untuk melupakan aku, ya.. begitulah makna yang tersirat dari kalimat-kalimat dalam statusnya. Baru aku tahu kalau ia jadian dengan Rian hanya untuk melupakan aku, jujur, aku merasa iba kepada Rian yang aku tahu Rian tulus mencintainya.
              Ku shutdown-kan komputerku dan segera ku SMS Nina. Aku ingin tahu, apa benar, ia masih mencintaiku. Tetapi ia tidak mau membalas SMS yang telah tiga kali ku kirim berulang-ulang. Ya sudahlah, pikirku. Terserah pada mu saja. Aku tetap tidak bisa mencintai mu, karena aku ingin serius untuk menggapai cita-cita ku. Dan aku tidak ingin terhalang oleh apapun, juga oleh kisah cinta monyet anak remaja. Maaf. Aku naik ke atas tempat tidurku dan ku tarik selimutku, dan aku tidur melupakan cinta dari Nina dan berharap bermimpi indah


    -END-



    One Response so far.

    1. Anonim says:

      hmm,, tulisannya banyak yang kontrdiktif atw q yg salah memahami ya? :D

    Leave a Reply

    Thanks for reading! Leave your responses here :)

    Tentang AOMAGZ

    AOMAGZ adalah sebuah online magazine. Tapi bukan majalah berita, majalah resep atau majalah fashion. AOMAGZ adalah majalah spesialis cerita : Cerpen, Cerbung, Flash Fiction, Serial, Dongeng, Cerita Anak dan lain-lain. Jelajahilah AOMAGZ sesuka hati kamu karena ada cerita baru setiap harinya (kecuali weekend). Enjoy!

    Readers



    Follow Us On Twitter Photobucket


    Guestbook