Oleh : Sulung Lahitani
Aku masih memicingkan mata. Mengamati langit jernih bertabur gemintang. Mataku lelah, sedari tadi menempel di teleskop observatorium ini. Tanganku kebas memegang erat papan perhitungan.
“Bagaimana perkembangannya?”
Suara Leon mengalihkan perhatianku sejenak. Aku tersenyum simpul sambil memilih diam.
“Jangan terlalu dipaksakan. Setahun ini saja sudah tiga bintang jatuh yang kamu identifikasi. Untuk pemula, itu sudah luar biasa.”
Aku hanya tertawa kecil dan kembali mengamati langit. Ah, kau tidak tahu apa-apa Leon. Manusia sepertimu tak akan mengerti sebab kegigihanku. Kesalahan besar tak sengaja kulakukan di waktu lampau. Aku dan Trasque, kekasihku, kedapatan bercumbu di bawah pohon pengetahuan. Ah, kami memang kebablasan waktu itu.
Kami kemudian diadili di hadapan dewa tertinggi. Sebagai hukuman, jiwa kami yang dipenuhi geletar asmara diharuskan berpisah. Merasakan hari-hari gersang tanpa kehadiran satu sama lain. Aku mesti menitis ke wujud manusia. Untunglah, aku dibesarkan oleh orang tua angkat yang menyayangiku. Mereka begitu memerhatikan kondisiku. Maklum saja, mereka sudah lama menginginkan gelak tawa seorang anak di rumah mereka. Aku tak ingin kehilangan mereka.
Trasque, terpaksa mengembara di angkasa. Mencariku di antara jutaan galaksi yang ia lalui. Sambil menaiki kereta luncur bercahaya, kendaraan di tempat asalku. Ah ya, bintang jatuh yang manusia sebut itu, sebenarnya kendaraan dengan teknologi tinggi yang tak bisa manusia jangkau.
Lalu bagaimana aku tahu yang mana bintang jatuhku? Bila hatiku berdentam, dipenuhi ledakan big bang tatkala menatap satu bintang jatuh. Berarti aku telah menemukannya. Meski tak bisa langsung melihat wajah masing-masing, namun koneksi kami akan langsung menyatu. Seperti yang baru saja kurasakan.
Tapi, di sisi lain aku gelisah. Bila Trasque menjemputku, berarti dia harus singgah ke bumi. Bukan, bukan masalah Trasque yang mesti membawaku seolah dilamar oleh kekasih di dunia manusia. Aku lebih ke memikirkan nasib orang tua angkatku.
Bisa kau bayangkan apa jadinya jika sebuah benda langit berukuran raksasa jatuh ke bumi? Tepat di atas atap rumahmu, misalnya? Seperti saat ini, teleskopku menangkap sebentuk bintang jatuh yang meluncur cepat menuju bumi. Lion yang tak memperhitungkan jalur orbitnya (tentu saja, siapa yang bisa mengatur sifat keras kepala Trasque?), berteriak ketakutan dan segera menyelamatkan diri. Aku bingung, apa yang harus kulakukan. Bisa kau bantu aku?
ASS..WR.WB.SAYA pak resky TKI BRUNAY DARUSALAM INGIN BERTERIMA KASIH BANYAK KEPADA EYANG WORO MANGGOLO,YANG SUDAH MEMBANTU ORANG TUA SAYA KARNA SELAMA INI ORANG TUA SAYA SEDANG TERLILIT HUTANG YANG BANYAK,BERKAT BANTUAN AKI SEKARAN ORANG TUA SAYA SUDAH BISA MELUNASI SEMUA HUTAN2NYA,DAN SAWAH YANG DULUNYA SEMPAT DI GADAIKAN SEKARAN ALHAMDULILLAH SUDAH BISA DI TEBUS KEMBALI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN EYANG WORO MANGGOLO MEMBERIKAN ANGKA RITUALNYA KEPADA KAMI DAN TIDAK DI SANGKA SANGKA TERNYATA BERHASIL,BAGI ANDA YANG INGIN DIBANTU SAMA SEPERTI KAMI SILAHKAN HUBUNGI NO HP EYANG WORO MANGGOLO (082-391-772-208) JANGAN ANDA RAGU ANGKA RITUAL EYANG WORO MANGGOLO SELALU TEPAT DAN TERBUKTI INI BUKAN REKAYASA SAYA SUDAH MEMBUKTIKAN NYA TERIMAH KASIH
NO HP EYANG WORO MANGGOLO (082-391-772-208)
BUTUH ANGKA GHOIB HASIL RTUAL EYANG WORO MANGGOLO
DIJAMIN TIDAK MENGECEWAKAN ANDA APAPUN ANDA MINTA INSYA ALLAH PASTI DIKABULKAN BERGAUNLAH SECEPATNYA BERSAMA KAMI JANGAN SAMPAI ANDA MENYESAL