Oleh : Alivia Awin
Musik gubahan Ludwig van Beethoven
mengalun lembut dari sebuah pemutar musik. Aku menatap tutu putihku gelisah.
Bisakah aku menari sebaik dahulu? Mungkinkah penonton akan menyukai tarianku?
Telah berbulan-bulan aku tak menari lagi. Inikah saatnya untuk kembali menari?
Moonlight
Sonata mengalun lembut, mengiringi langkahku menari. Tak ada yang
menyaksikanku. Ini hanya latihan sebelum penampilan perdanaku setelah
berbulan-bulan vakum minggu depan. Hanya Mr. Zhao Limin, koreograferku yang
menyaksikan. Tapi kini ia entah kemana. Mungkin ia ingin aku menikmati sendiri
sensasi menari yang telah lama aku rindukan.
Alunan
piano ala Beethoven terus mengalun. Tangan dan kakiku terus bergerak, mengikuti
dentingan piano itu. Terus bergerak gemulai, hingga hampir tak kusadari
seseorang tengah memperhatikanku. Ia
bertepuk tangan, kemudian menghampiriku. Baru kusadari ia berjalan dengan
bantuan tongkat setelah lampu panggung menyinarinya.
“Tarian
yang bagus,” pujinya. “Maukah kau menari denganku?” Aku menatapnya ragu.
“Bisakah
kau menari dengan satu kaki?” tanyaku hati-hati.
“Bukankah
kau juga menari dengan satu lengan? Lalu apa yang membedakan kita?” Aku
menunduk salah tingkah.
Ia mengganti musik gubahan Beethoven yang sedari tadi mengalun dengan lagu Swan
Lake gubahan Tchaikosvky.
“Pernah
mendengar Swan Lake?” tanyanya sembari mengulurkan tangan, mengajakku menari.
Aku mengangguk, menyambut uluran tangannya.
“Biarkan
lelaki memimpin.” Kemudian ia membimbingku berdansa pase deux1. Ia
tampak tak kesulitan meski harus menari dengan tongkat. Bahkan ia berhasil
mengangkat tubuhku dengan sempurna tanpa terjatuh.
Musik
Swan Lake semakin menggelora, semangat menari kami pun semakin membara. Tarian
kami pun diakhiri dengan posisi arabesque2.
“Kau
penari yang hebat!” pujiku. Ia tersenyum. “Siapa namamu?”
“Zhai
Xiao Wei.”
“Aku
Ma Li.”
-End-
Padang,
12 April
disadur
dari pertunjukan Hand in Hand oleh Mal Li dan Zhai Xiao Wei
Keterangan:
1. Pase
deux: menari balet secara berpasangan
2. Arabesque:
gerakan dalam balet, menari dengan bertumpu pada satu kaki.